STKIP "NUSA TIMOR" hadiri Kegiatan Diseminasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karir, dan Penghasilan Dosen

Atambua, 4-5 November 2024

Selama 2 (dua) hari, Senin dan Selasa 4-5 November 2024 Kampus STKIP "NUSA TIMOR" menghadiri Kegiatan Diseminasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 secara daring/online via Zoom yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di Perguruan Tinggi
lingkup LLDIKTI XV.

Kegiatan Diseminasi dibuka secara langsung oleh Kepala LLDIKTI XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng. Dalam sambutannya, Prof. Adrianus menjelaskan statistik penyebaran Dosen terkini, dimana tercatat ada 3.194 Dosen yang tercatat di wilayah LLDIKTI XV, kemudian 2.974 diantaranya adalah Dosen yang berkualifikasi pendidikan Magister/S2. Sekitar 1.837 diantaranya adalah Dosen yang belum memiliki jabatan fungsional. Mengakhiri sambutannya, Prof. Adrianus menyampaikan harapannya bagi Dosen yang belum memiliki jabatan fungsional agar segera diurus.

Materi pertama dibawakan oleh Dr. Lukman, S.T., M.Hum. selaku Direktur Sumber Daya Pendidikan Tinggi. Beliau membawakan paparan materi mengenai Diseminasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karir, dan Penghasilan Dosen. Dalam arahannya, beliau menyampaikan beberapa hal seperti:

1. Dirinya mengharapkan seluruh Dosen sudah harus bersertifikasi,
2. Dosen yang sudah menempuh pendidikan Magister/S2 bisa langsung diangkat ke jabatan fungsional Asisten Ahli tanpa harus punya pengalaman mengajar dan memiliki jurnal ilmiah,
3. Tidak diwajibkan lagi Dosen mengikuti tes TKDA dan TKBI untuk mengikuti sertifikasi dosen (SERDOS),
4. Setiap Dosen wajib memperhatikan aplikasi ANJANI dan aplikasi SINTA. Aplikasi ANJANI untuk integritas publikasi karya ilmiah dosen, sedangkan aplikasi SINTA untuk jurnal ilmiah dosen,
5. Bagi perguruan tinggi yang belum memiliki profesor dan sedang mengurus untuk memiliki profesor dapat menghubungi Kementerian,
6. Kuota SERDOS tahun 2025 sebanyak 15.000 peserta,
7. Syarat kelulusan SERDOS adalah basis portofolio Dosen,
8. Bagi Dosen Asisten Ahli wajib mengisi beban kerja dosen (BKD) selama 2 tahun berturut-turut,
9. Perguruan Tinggi yang terakreditasi dapat menyelenggarakan SERDOS,
10. Isi portofolio Dosen menanti Pedoman Operasional (PO) terbaru,
11. Dosen wajib memperhatikan SINTA 3, SINTA 4, SINTA 5, dan SINTA 6. SINTA 5 dan SINTA 6 untuk Asisten Ahli,
12. Asisten Ahli bisa membimbing dan menguji skripsi.

Materi kedua dibawakan oleh Prof. Dr.Ir. Djoko, M.Sc. (Profesor Emiritus) mengenai Pemetaan Kebutuhan Formasi Jabatan Akademik Dosen pada PT dan Pengaturan Kinerja Dosen. Beberapa hal yang disampaikan, diantaranya:

1. Keberadaan Dosen di perguruan tinggi diharapkan mampu mencapai setiap visi, misi dan tujuan perguruan tingginya.
2. Sesuai UU No. 12 Tahun 2012, rumpun ilmu ditetapkan sebagai wadah yang lebar. Sebagai penjabarannya, pengembangan pohon cabang dan ranting rumpun ilmu ditetapkan sendiri dan menjadi kewenangan perguruan tinggi.
3. Beberapa kebijakan di perguruan tinggi yang dapat digunakan sebagai pengembangan keilmuan terkait dengan jumlah formasi jabatan Dosen di perguruan tinggi seperti RENOP, RENSTRA, VMTS.
4. Aturan promosi dan demosi Dosen.
5. Kebutuhan dan Formasi Jabatan Dosen di masing-masing perguruan tinggi.
6. Mulai harus dibuat Indikator Kinerja Dosen (IKD) sebagai patokan aturan pengelolaan dosen di masing-masing perguruan tinggi.

Pada hari kedua, dilakukan pembahasan mengenai Rencana Tindak Lanjut Penerapan Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024.